Secercah Cerita Pengabdian di Ban Tanyong school, Yaring, Pattani, Thailand Selatan Part 2

Lanjutan . . .

Aku tak bisa berlama-lama menunda tulisan part 2 ini karena masih banyak cerita lain yang akan aku bagikan dan aku tulis diblog syantik ini.

Aku harap cerita lanjutan ini masih nyambung dengan yang sebelumnya. 
Jadi pada hari kamis (aku lupa tanggal berapa) Umi dan Bapo meminta kami untuk bermain games bersama anak-anak kelas 4 sampai 6. Walaupun keterbatasan aku berbicara dengan bahasa melayu permainan yang kita mainkan cukup membuat anak-anak senang sampai-sampai anak-anak tak mau pulang, maunya hanya bermain selalu ckck. 




Ternyata waktu kami mengajar di sana bertepatan dengan hari Kelahiran Raja yang jatuh di hari sabtu yang kemudian cuti sekolahnya diganti pada hari senin (unik bukan, kalau di Indonesia jatuhnya hari sabtu ya liburnya hari sabtu juga ckck). Jadi sebelum cuti sekolah di sekolah mengagendakan bersih-bersih lingkungan sekolah dan menanam sayur-sayuran di ladang belakang gedung sekolah. Anak-anak antusias memasukkan tanah ke dalam pot untuk ditanami bunga dan mencangkul tanah untuk ditanami sayur. Ternyata setiap agenda bersih-bersih sekolah ada beberapa Askar yang datang dan membantu anak-anak menyiapkan ladang untuk berocok tanam. Fyi, di Thailand Selatan kemaren itu cuacanya cukup panas, jam 9 pagi saja mataharinya sudah sangat terik maka dari itu sewaktu disana muka aku yang biasanya kilang minyak berubah menjadi kering kerontang ckck.


Karena hari kelahiran Raja kami mendapat cuti sekolah 3 hari dari sabtu sampai senin. Pada kesempatan cuti panjang ini kami di ajak Umi Sacira untuk berkunjung ke kebun durian yang letaknya di Provinsi Narathiwat perjalanan 3 jam dari Pattani tempat kami tinggal. Belum terbayang sebelumnya kebun ini berada di pegunungan dengan cuaca yang hampir berbeda jauh dengan di Pattani. Setelah sholat zuhur kita dijemput Umi dan perjalananpun dimulai haha. Kita pergi menggunakan mobil pick up (bak terbuka) tahu dong ya kami ber-6 duduknya dimana haha. Iyap kami duduk dibak belakang bersama keranjang-keranjang yang nantinya akan di isi buah beserta barang bawaan cewek-cewek yang kayak mau pergi satu bulan. Kita tidak ada memprediksi dijalan akan hujan karna memang selama di sana kita cuma mendapati hujan sebanyak 2 kali, itupun hanya lewat (kek penjara monopoli yak ckck). Sudah bisa menebak dong apa yang terjadi??? belum jauh perjalanan yang kami tempuh, kami disapa oleh air hujan dan selama perjalanan yang sangat panjang ini ada 6 kali air hujan yang turun deras membasahi kami wahaha. Sesampainya di kebun pun udara sangat sejuk menyambut kami beserta drama no signal selama 2 hari. Ku akui di kebun ini merupakan surganya buah-buahan. Ada melimpah buah durian super lezat, buah manggis super duper enak, rambutan dimana-mana dan ada duku yang diperdebatkan selama di kebun. 2 hari kita lewati dengan enjoy walau dalam hati selalu minta pulang karna kepikiran mamak terus, pengen nelpon mamak, pengen video call mamak. Syukur alhamdulillah waktu perjalanan pulang kita ditemani dengan sinar matahari terik bukan desiran air hujan. Fyi, kita selama 2 hari itu mandi di sungai loh kek bidadari gitu ckck



Setelah kembali ke Pattani rasanya pingin kembali ke kebun lagi karna di kebun kita gak harus memikirkan materi apa yang harus disampaikan besok hari waktu mengajar di kelas ckck. Seperti ditulisan sebelumnya aku menjelaskan kalau kami mengajar setiap kelas berdua. Apa yang kami ajarkan selama disana??? . Jadi selama disana kami mengajarkan bahasa Indonesia, bahasa Arab dan bahasa Inggris sekaligus dengan mengenal kata-kata benda, buah, alat transportasi dan hitungan. Sebenarnya bukan cuma mereka yang belajar bahasa, kamipun juga belajar bahasa Thailand selama disana. Yah setidaknya belajar bahasa Thailand untuk memperkenalkan diri karna ini yang paling mudah. Oh iya salah satu Umi yang mengurus kami di sekolah yaitu Umi Nuriah pernah mengenyam pendidikan di Indonesia jadi beliaulah yang banyak menterjemahkan bahasa melayu Pattani atau Siam apabila kami berbincang dengan umi dan bapo di sekolah atau dimanapun. 


Aku rasa cerita dari part 1 ke part 2 ini memang lebih banyak menonjol jalan-jalan ya daripada mengajarnya. Hmm sebenarnya bukan begitu, kita terkadang harus begadang untuk menyelesaikan laporan harian yang dikirimkan via e-mail per-6 hari ke panitia, selain itu kami juga mendapat tugas individual membuat essay tentang pendidikan di Thailand Selatan dan tugas kelompok lainnya kami di minta untuk membuat video selama kegiatan. Setiap malam selalu pusing memikirkan materi apa yang akan disampaikan, memikirkan apa yang akan diajarkan pada anak-anak. 

20 hari kami lewati dengan berbagai kejadian dan pengalaman baru yang mengesankan. Bak pepatah "apabila ada pertemuan, maka disana ada pula perpisahan". kalau ditanya sedih gak balik dari sana? ya tentu sedihlah, karna gak tau kapan akan kembali lagi kesana. wong bisa sampai menginjakkan kaki di sini aja sebuah keburuntungan laur biasa. Gak semua orang punya kesempatan seperti aku. Hari perpisahan pun datangg. setelah upacara pagi kita semua diberi kesempatan untuk berbicara didepan anak-anak serta guru-guru. Aku memang dua hari terakhir di sekolah memang tidak dapat membendung air mata, rasanya sedih bukan kepalang mau meninggalkan sekolah dan berpisah dengan umi dan bapo yang selama ini perhatiannya seperti orang tua sendiri. Tidak cuma kami yang menagis meninggalkan sekolah tapi murid-murid pun banyak yang menangis melepas kepergian kami bahkan ada murid laki-laki yang terlihat biasa saja ternyata menangis di belakang pintu kelas saat kami pergi (hiks). Tidak cukup 1000 kata terima kasih yang kami ucapkan, tidak tau dengan apalagi kami harus membalas kebaikan warga sekitar rumah serta umi dan bapo disekolah. Hanya doa-doa agar mereka semua selalu sehat dan dapat bertemu lagi di kesempatan lainnya. Jadi setelah perpisahan selesai kami diantarkan ke Mesjid Kresek Pattani, berkumpul kembali bersama 40 delegasi lainnya kemudian untuk kembali ke Kuala Lumpur. 





Tidak semua cerita dapat aku tuliskan dalam blog ini, satu bulan yang panjang dengan beribu kejadian tidak dapat detail aku tuliskan karna kebingunganku ckck, tapi aku rasa tulisan ini bisa menjadi benang merah dan sedikit pengobat rindu serta kenangan yang dapat dibaca berulang kali apabila kalian teman-teman satu kelompok ku saat membacanya. Yang pasti tidak pernah terbesit sebelumnya dapat berbagi ilmu dan menimba ilmu sampai ke negeri Gajah Putih ini. Khop khun kha  . . . ☺


0 comments:

Post a Comment